الألبسة التي فيها الإسبال
السؤال:
الإسبال في الإزار، والثياب؟
Pertanyaan:
Apakah isbal (pakaian yang menjulur melebihi mata kaki) hanya pada sarung dan baju?
الجواب:
كله، السراويل، والإزار ،والقميص، والبشت كله يجب أن تكون فوق الكعب، لا تنزل عن الكعب، ولا ينبغي للعاقل أن يغتر بهؤلاء المساكين الذين تساهلوا في هذه الأمور في هذا المنكر.
Jawaban:
Semuanya, celana, sarung, baju dan jubah, semuanya harus di atas mata kaki dan tidak boleh menjulur di bawahnya. Orang yang berakal tidak selayaknya terpedaya dengan orang-orang yang bermudah-mudahan dalam masalah yang mungkar ini.
وإذا كان يفعله تكبرًا، وبطرًا فإثمه أكبر -والعياذ بالله- وصارت المصيبة أعظم، أما إذا فعله تساهلًا، وقلة مبالاة، وهو محرم، ومنكر، ولكن أقل ممن يفعله تكبرًا.
Jika dia melakukannya karena sombong dan angkuh maka dosanya lebih besar -kita berlindung kepada Allah dari hal itu- dan akan menjadi musibah yang lebih besar. Namun jika dia melakukannya karena bermudah-mudahan dan sedikitnya perhatian terhadapnya, ini tetap haram dan mungkar, namun lebih kecil dosanya dari pada orang yang melakukannya karena sombong.
فالغالب أن الذي يجر ثيابه إنما يجرها تكبرًا، وتعاظمًا في نفسه، وفي الحديث الصحيح يقول ﷺ: بينما رجل فيما مضى قبلنا يمشي ببرديه، يختال ببردين، قد أعجبته نفسه؛خسف الله به الأرض، فهو يتجلجل فيها إلى يوم القيامة نعوذ بالله.. إذا لبس الثياب الجميلة، وجعل يسحبها، يبتلى بالكبر، والعجب بنفسه، ويظن أنه ليس فوقه أحد، فصار في عجب، وتكبر، وشر، فالواجب عليه أن يحذر ذلك، وأن يتواضع لله، وأن يحذر هذا المنكر، وتكون ثيابه من نصاف الساق إلى الكعب.
Umumnya, orang menjulurkan pakaiannya ini disebabkan kesombongannya dan merasa besar memandang dirinya.
Dalam sebuah hadis yang sahih Nabi sallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بينما رجل فيما مضى قبلنا يمشي ببرديه يختال ببردين قد أعجبته نفسه، خسف الله به الأرض، فهو يتجلجل فيها إلى يوم القيامة
“Ada seseorang di zaman sebelum kita, ketika dia berjalan dengan jubahnya merasa bangga dan takjub dengan dirinya. Tiba-tiba Allah tenggelamkan dia ke dalam bumi dan meronta-ronta di sana hingga hari kiamat nanti.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
Kita berlindung kepada Allah dari hal itu.
Jika seseorang mengenakan pakaian yang indah kemudian mulai menyeretnya pada kesombongan dan takjub dengan dirinya sendiri, hingga menyangka bahwa tidak ada yang lebih baik darinya, hingga dia terjatuh dalam kesombongan, bangga dengan dirinya dan keburukan, maka dia wajib waspada. Dia harus merendahkan hati karena Allah, berhati-hati dengan kemungkaran ini, dan menjadikan pakaiannya menjulur sampai di tengah betis atau di atas mata kaki.
[Syaikh Bin Baz]
Sumber:
https://binbaz.org.sa/fatwas/1651/الالبسة-التي-فيها-الاسبال
***
Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/39757-orang-yang-dibenamkan-ke-perut-bumi-karena-isbal.html